Halaman Sebelumnya: Mekanisme Tubuh Manusia (Bag. 1)
Dengan kesempurnaan serupa, semua organ dalam manusia berkembang secara harmonis selama proses perkembangan. Misalnya, pada perkembangan Kepala, Tengkorak yang menyelubungi otak tumbuh ber-sesuaian dengan Otak.
Inilah sekelumit dari berjuta keseimbangan rumit di dalam tubuh manusia:
Pancaindra tersusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan manusia. Misalnya, telinga hanya dapat menangkap getaran suara pada batas tertentu. Sekilas, mungkin kisaran pendengaran yang lebih lebar tampaknya menguntungkan, tetapi batas indrawi ini - disebut “ambang batas pendengaran”diatur dengan tujuan tertentu. Jika telinga kita terlalu sensitif, setiap saat kita harus mendengar berbagai suara, mulai dari detak jantung kita hingga gemerisik tungau kecil di lantai. Hidup seperti ini akan sangat mengganggu.
Keseimbangan serupa berlaku pula bagi indra peraba. Sel saraf peraba yang sangat sensitif dan berada di bawah kulit manusia dijadikan sen-sitif dengan cara yang sebaik-baiknya dan tersebar di seluruh permukaan tubuh. Saraf tersebut terhimpun terutama di ujung jari, bibir, dan organ seksual. Sebaliknya, daerah yang “kurang penting”, misalnya punggung, memiliki lebih sedikit sel saraf. Ini memberi keuntungan besar bagi ma-nusia. Bayangkan jika terjadi sebaliknya: jika ujung jari kita sangat tidak sensitif, dan kebanyakan sel saraf berkumpul di punggung. Tidak diragu-kan lagi, ini akan sangat menjengkelkan; sementara kita tidak mampu menggunakan tangan secara efektif, punggung kita justru merasakan hal-hal terkecil, lipatan baju misalnya.
Perkembangan organ (tubuh manusia) adalah contoh “keseimbangan yang rumit” ini. Misalnya, Rambut dan Bulu mata. Meskipun keduanya sebenarnya sama saja “rambut”, kecepatan tumbuhnya tidak sama. Anggaplah bulu mata tumbuh sama cepatnya dengan rambut di kepala, maka bulu mata akan mengganggu penglihatan dan menusuk mata, membahayakan salah satu organ terpenting.
"Panjang bulu mata kita tertentu dan tetap. Jika bulu mata ini memendek, misalnya karena terbakar atau kecelakaan, bulu mata akan memanjang sampai mencapai panjang “ideal” lalu berhenti".
Bentuk bulu mata pun sangat penting. Karena bentuknya sedikit melengkung ke atas, bulu mata tidak menghalangi pandangan dan membuat mata terlihat indah. Ketika tumbuh, bulu mata ini ditutupi minyak khu-sus yang dihasilkan kelenjar tertentu di tepi kelopak mata. Karena itulah, bulu mata kita tidak terasa kasar dan lurus seperti sikat. “Penyesuaian halus” seperti ini terdapat di seluruh bagian tubuh manusia.
Luar biasanya, sebagaimana pada remaja, penciptaan yang tepat ini juga tampak pada bayi yang baru lahir. Contohnya, tulang tengkorak bayi yang baru lahir sangat lunak, dan pada batas tertentu dapat bergerak di atas yang lain. Keluwesan ini memudahkan keluarnya kepala bayi dari rahim tanpa bahaya. Jika tidak luwes, tulang tengkorak ini bisa saja retak selama kelahiran, menyebabkan kerusakan parah pada otak bayi.
Kesempurnaan Tubuh Manusia - Image source: http://www.freedigitalphotos.net |
"Andaikan Tengkorak tumbuh lebih lambat dari-pada Otak, ia akan menekan otak dan segera menyebabkan Kematian..!".
Keseimbangan yang sama juga terjadi pada organ lain seperti jan-tung, paru-paru dan tenggorokan, mata dan kantung mata.
Karena itu, mari kita teliti struktur tubuh kita yang luar biasa, untuk melihat seni dan keagungan penciptaan. Setiap bagian tubuh, yang struk-turnya lebih sempurna daripada pabrik mutakhir yang dilengkapi tekno-logi tercanggih, menunjukkan adanya penciptaan oleh Allah, yang kekua-saan-Nya tak tertandingi.
Jika secara singkat kita meneliti sistem dan organ pada tubuh manusia, kita akan menyaksikan dengan jelas bukti penciptaan yang seimbang dan tanpa cacat, sehinnga patutlah kita merenungkan lagi, Firman-Nya dlm Al-Qur'an:
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (QS. Al Mulk, 67: 3-4) !
Berikutnya: