Pada halaman sebelumnya telah di jelaskan, bahwa: Trader dapat menggunakan berbagai Indikator yang tersedia pada Metatrader yang merupakan "Landasan Teknikal" seorang Trader untuk dapat masuk ke Market Forex global. Indikator berguna untuk menganalisa Pergerakan Harga yang terjadi pada rentang waktu tertentu, Indikator ini pula dapat membantu Trader dalam menentukan area Entry (BUY / SELL) untuk mendapatkan PROFIT.
Pada Indikator Oscillator CCI ini tedapat Area "Over Bought & Over Sold" yakni: Area Jenuh Beli / Jenuh Jual biasanya pergerakan harga cenderung agak tertahan agak lama, pada kondisi ini juga, umumnya harga akan terkoreksi.
Pergerakan Harga bisa terjadi sebagaimana poin di atas, namun yang perlu di perhatikan adalah: Reversal atau Pembalikan Arah Harga di mana hal ini mungkin saja terjadi ketika ketika memasuki Fase Breakout. Fase Breakout inilah yang perlu di perhatikan bagi seorang trader agar tidak terjebak untuk melawan Trend Pergerakan Harga yang sebenarnya.
Fase Breakout juga merupakan Fase di mana telah berakhirnya Trend yang berlangsung cukup Lama (mingguan / bulanan atau bahkan tahunan). dimana Fase pembalikan Arah harga ini dalam jangka cukup panjang ini mungkin harga akan Turun atau Naik (tergantung trend yang terjadi) hingga selisih harga akan sangat jauh berkisar hingga ratusan bahkan mungkin ribuan point (pips) yang mungkin juga akan menghabiskan seluruh Balance atau Saldo yang terdapat pada Akun Trading tersebut, oleh karena itu diperlukan kejelian, kehati-hatian dalam Memanjemen Resiko dan Mengendalikan Emosi anda. Anda dapat menggunnakan "Stop Loss" untuk Meminimalisir Kerugian, dengan perhitutngan yang matang, hendaknya..
Trading Forex menggunakan Indikator Oscillator CCI (Community Channel Index) ini dapat dipadukan dengan beberapa Indikator lainnya untuk saling melengkapi, disarankan terutama bagi seorang Trader Pemula untuk Belajar menggunakan Indikator Osillator CCI ini dengan Frame Time yang berbeda, terutama menggunakan Frame Time: M15 | H1 | H4 dan D1.untuk
Trading Forex Menggunakan Indikator Oscillator CCI (Commodity Channel Index)
Indikator (Oscillator) CCI (Commodity Channel Index) sebagaimana Indikator (Trend) Boolinger Band dan Indikator (Trend) ZigZag. adalah sebagai Analisis Teknikal pergerakan Harga dalam menentukan area Entry (Buy/Sell) untuk mendapatkan PROFIT.Indikator Oscillator CCI (Commodity Channel Index) |
Pada Area "Over Bought" - Kondisi ini merupakan Area Ideal untuk melakukan Aksi Jual (SELL) untuk mendapatkan PROFIT, karena secara psikologis, Harga sudah terlalu Tinggi maka minat Pembeli akan semakin Berkurang, ini terlihat pada Gerakan Harga yang tertahan cukup lama bahkan cenderung Turun (berkurang peminatnya) pada grafik Metatrader.
Pada Area "Over Sold" - Kondisi ini merupakan Area Ideal untuk melakukan Aksi Beli (BUY) untuk mendapatkan PROFIT, karena secara psikologis, Harga sudah terlalu Rendah maka minat Pembeli akan semakin Bertambah, Gerakan Harga yang tertahan cukup lama bahkan cenderung Naik (bertambah peminatnya) terlihat pada pada grafik Metatrader.menggunakan Indikator Oscillator CCI (Communnity Channel Index) ini.
Cara menentukan Entry di Area "Over Sold" dan "Over Bought" Indikator CCI (Comodity Channel Index)
Indikator CCI - Level Entry di Area Over Bought / Over Sold |
- Area Over Bought: Area ini adalah Kondisi Jenuh Beli, Psikologinya adalah Harga sudah Terlalu Tinggi di mana biasanya harga akan cenderung: Sideways (harga tertahan / rally / flat), Koreksi (turun sebentar untuk ancang ancang harga yang lebih tinggi lagi), Break Out / Reversal (Harga berbalik Arah dari Up Trend ke Down Trend), pada Fase Break out ini akan terjadi pembalikan arah yang cukup ekstrim berkisar 50 pips hngga 300 pips (point).
- Area Over Sold: Area ini adalah Kondisi Jenuh Jual, Psikologinya adalah Harga sudah Terlalu Tinggi di mana biasanya harga akan cenderung: Sideways (harga tertahan / rally / flat), Koreksi (turun sebentar untuk ancang ancang harga yang lebih rendah lagi), Break Out / Reversal (Harga berbalik Arah dari Down Trend ke Up Trend), pada Fase Break out ini akan terjadi pembalikan arah yang cukup ekstrim berkisar 50 pips hngga 300 pips (point).
Fase Break Out inilah yang perlu di waspadai bagi seorang Trader dan dituntuk untuk lebih mengenal Area Support dan Resistan Pergerakan Harga yang kemungkinan akan terjadi kedepannya.
Pergerakan Harga bisa terjadi sebagaimana poin di atas, namun yang perlu di perhatikan adalah: Reversal atau Pembalikan Arah Harga di mana hal ini mungkin saja terjadi ketika ketika memasuki Fase Breakout. Fase Breakout inilah yang perlu di perhatikan bagi seorang trader agar tidak terjebak untuk melawan Trend Pergerakan Harga yang sebenarnya.
Fase Breakout juga merupakan Fase di mana telah berakhirnya Trend yang berlangsung cukup Lama (mingguan / bulanan atau bahkan tahunan). dimana Fase pembalikan Arah harga ini dalam jangka cukup panjang ini mungkin harga akan Turun atau Naik (tergantung trend yang terjadi) hingga selisih harga akan sangat jauh berkisar hingga ratusan bahkan mungkin ribuan point (pips) yang mungkin juga akan menghabiskan seluruh Balance atau Saldo yang terdapat pada Akun Trading tersebut, oleh karena itu diperlukan kejelian, kehati-hatian dalam Memanjemen Resiko dan Mengendalikan Emosi anda. Anda dapat menggunnakan "Stop Loss" untuk Meminimalisir Kerugian, dengan perhitutngan yang matang, hendaknya..
Trading Forex menggunakan Indikator Oscillator CCI (Community Channel Index) ini dapat dipadukan dengan beberapa Indikator lainnya untuk saling melengkapi, disarankan terutama bagi seorang Trader Pemula untuk Belajar menggunakan Indikator Osillator CCI ini dengan Frame Time yang berbeda, terutama menggunakan Frame Time: M15 | H1 | H4 dan D1.untuk
Halaman Selanjutnya: